BAGIBERITA, LEBAK – Beredarnya informasi PDAM Lebak akan menghentikan produksi gara-gara tidak bisa memperpanjang ijin menuai kecaman dari sejumlah pihak.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) DPD Kabupaten Lebak Jayagati, Dahlan alias Dalong berharap PJ Bupati Lebak segera mengambil keputusan agar jangan sampai produksi air bersih PDAM terhenti.
“Kami merasakan langsung pentingnya pasokan air PDAM, karena sekretariat Jayagati juga menggunakan air PDAM,” kata Dansatgas DPD Jayagati. Dalong, Sabtu (2/11)
Pihaknya mengaku tidak akan segan menurunkan anggotanya untuk melakukan demo ke Pemkab Lebak jika sampai pasokan air bersih PDAM berhenti.
“Ini soal hajat hidup orang banyak, kami akan bela. Harapannya, jangan sampai PDAM hentikan produksi. Kalau sampai berhenti, jangan salahkan jika pelanggan dan masyarakat marah, lalu mendemo Pemkab dan PJ Bupati, ” kata Dahlan.
Ketua Umum Badak Banten Perjuangan (BBP) Eli Sahroni juga tegas mengkritisi kabar PDAM akan menghentikan produksi.
Bahkan, dalam postingan status whatsapp, Ketum Badan Banten Perjuangan sudah menyerukan akan melakukan aksi demomstasi ke Pemkab Lebak jika sampai benar PDAM berhenti produksi.
Mantan aktifis kepemudaan di Lebak, Ahmad Taufiq juga angkat bicara tentang kabar akan berhentinya produksi air PDAM gara-gara ijinnya habis.
Mantan Ketua KNPI Lebak ini menilai, jika dirunut persoalan itu berawal dari tidak segera ditetapkannya direktur definitif oleh PJ Bupati Lebak, padahal proses seleksi sudah berjalan sejak bulan Juli 2024.
Menurutnya, Pansel bersama civitas perguruan tinggi melakukan seleksi calon direktur PDAM Lebak 12-17 Juli 2024. Tiga orang mendaftar dan lolos seleksi administrasi.
“Yang saya tau, proses seleksi calon direktur PDAM sudah lama dilakukan dan melipatkan civitas perguruan tinggi. Tapi entah, kenapa tidak segera ditetapkan. Sehingga karena tidak punya direktur definitif, maka PDAM tidak bisa mengurus perpanjangan ijin,” kata Topik, Sabtu (2/11) melalui telepon selularnya.
Dia memprediksi, jika benar sampai PDAM Lebak berhenti produksi, akan mengundang kemarahan pelanggan yang selama ini menggantungkan kebutuhan air bersih dari PDAM.
“Jangan lupa, pelanggan PDAM itu juga ada usaha mikro kecil menengah, mereka pemggerak ekonomi, kalau sampai terjadi krisis air, juga berdampak pada ekonomi,” katanya.
Sebelumnya, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak mendesak pemkab Lebak segera menetapkan Direktur Utama (Dirut) definitif Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kalimaya atau PDAM Lebak.
“Kami minta agar eksekutif (Pemkab Lebak) segera menunjuk Direktur PDAM definitif. Karena ada kontrak yang akan habis pada November ini. Saya lupa izin soal apa yang habis. Bisa ditanyakan ke PDAM izin apa yang habis,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Lebak Asep Nuh, Rabu (30/10) sore di ruangan Komisi 2 DPRD Lebak.
Dia khawatir bila sampai November belum juga ditunjuk Direktiur PDAM definitif maka akan berpengaruh pada pelayanan PDAM.
“Bila PDAM tidak berproduksi kan yang rugi masyarakat kita. Karenanya, harus segera ditetapkan. Apalagi, tahapan seleksinya sudah selesai dilakukan,” ujar politisi PPP ini.
Kenapa PDAM Akan Hentikan Produksi ?
Diberitakan, lantaran tak bisa perpanjang Surat Ijin Penggunaan Air (SIPA), Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kalimaya atau PDAM Lebak terancam berhenti produksi.
Penyebab tidak bisa melakukan perpanjangan ijin tersebut lantaran PFAM Lebak belum memiliki direktur definitif.
Ketua Dewan Pengawas PDAM Lebak, Khoirul Umam kepada awak media ini mengatakan, izin SIPA dari Dirjen SDA Kementerian PUPR habis pada November 2024.
Pihaknya mengaku sudah mencoba mengurus perizinannya melalui OSS (online Single Submission) maupun manual tetap tidak bisa, namun ditolak sistim karena yang menandatanganinya mesti Direktur definitif.
“Kita urus perijinannya online, melalui OSS, sitemnya nolak, karena direktur yang menandatangani dokumennya harus definitif,” kata Ketua Dewan Pengawas PDAM Lebak, Khoirul Umam, Selasa (29/10) petang.
Dia mengatakan, besar kemungkinan bila izin SIPA belum diperpanjang hingga November maka produksi PDAM Lebak akan dihentikan, lantaran, tidak ingin beresiko dengan hukum.
Sebagai informasi, Panitia seleksi (Pansel) calon Dirut PDAM telah menyodorkan tiga orang nama yang telah menjalani Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) ke Pj Bupati Lebak. Dimana, tiga peserta telah menjalani sesi akhir, yaitu sesi wawancara dengan Pj Bupati Lebak.
Ketiga orang calon Dirut PDAM Lebak, yaitu Khoirul Umam, Zaenal dan Ratu Tini Haryani.
Sementara itu, seperti dikutip dari salah satu media lokal di Lebak, ketika dimintai tanggapannya, saat menghadiri acara penurunan stunting Menteri KPK/BKKBN RI di Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Rabu 30 Oktober 2024, Penjabat (Pj) Bupati Lebak Gunawan Rusminto tidak banyak berkomentar.
“Udah, itu kita tukar Plt dulu yah, karena saya tidak mau gegabah dalam menentukan hal itu. Harapannya lebih baik lagi, tidak ada masalah,” kata Gunawan sambil berlalu meninggalkan wartawan, seperti dikutip dari salah satu media lokal di Banten. (*)