BAGIBERITA.COM. LEBAK – Senjata tradisional jenis golok merupakan memiliki sejarah dan nilai-nilai budaya sejak zaman dahulu. Di tatar Sunda dan Banten, golok untuk melindungi diri dari serangan musuh. Di sisi lain, alat ini juga digunakan untuk penangkaran dan perburuan hewan dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Senjata tradisional sejenis golok hampir ada di seluruh wilayah Jawa Barat, Jakarta dan Banten, bentuknya hampir sama. hanya saja memiliki karakteristik yang berbeda serta sejarah dan nilai budayanya masing-masing.
Saat ini pun, golok tradisional masih luas diperjualbelikan untuk kebutuhan berkebun, memotong hewan kurban, alasan keamanan, alat pembelajaran di padepokan silat hingga digunakan sebagai hiasan rumah.
Salah satu pengrajin golok di Kp. Sajira Barat Desa Sajira Kec. Sajira Kab. Lebak, Banten bernama Agus Golok sudah menggeluti usaha penempaan golok selama lebih dari 10 tahun.
“Biasanya, pelanggan yang langsung datang ke tempat ini. Kebanyakan yang datang memang sudah paham dengan jenis-jenis golok sunda, ” kata Agus Golok disela-sela aktifitasnya menempa golok, Kamis (3/10)
Agus Golok menjalani usaha ini bersama Egi, Ubaidillah dan Panji yang merupakan tetangganya.
Dalam seminggu satu orang pekerja bisa membuat sekitar satu hingga tiga buah golok tergantung jenis bilah golok, bahan yang digunakan, motif sarung, gagang dan juga tingkat kesulitan pembuatannya.
Produksi golok Agus golok kebanyakan berdasarkan pesanan. Jenis-jenis yang banyak dipesan jenis sulangkar, gabes, arjuna dan balingbing.
Sedangkan variasi tambahannya biasaya pada gagang dan sarung goloknya. Gagang yang terbaik biasanya menggunakan tanduk kerbau, ada yang kerbau biasa ada juga yang tanduk kerbau bule.
Harga golok biasanya tergantung dari jenis bilah, bahan dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Jika anda suka mengkoleksi senjata tradisional, anda bisa langsung datang ke tempat pengrajin ini, Kp. Sajira Barat Desa Sajira Kec. Sajira Kab. Lebak, Banten. (“)